Minggu, 11 Maret 2012

Interview with the apes T.T #bag1


 
Holaaaaa….Long time no blog….

Lama juga gak gue coret-coret nih blog…

Okeh..sebagai gantinya kali ini gue bakal nulis agak panjang dan akan di bagi menjadi dua bagian…

Hmmmm…..memang akhir-akhir ini kehidupan gue lagi direcoki sama yang namanya CARI KERJA…
Iya sejak pengalaman pertama gue di wawancara oleh perusahaan susu yang gue tulis di blog ini tiga bulan yang lalu, sesosok makhluk yang bernama KERJA belum juga ketemu…kayaknya gue pemain petak umpet yang payah,,,

Dan seperti para pencari kerja pada umumnya (baca:pengangguran T.T), akhir-akhir ini gue jadi sensitif… Dulu sewaktu gue masih berstatus mahasiswa tingkat akhir, bagi gue pertanyaan “KAPAN LULUS?”  sama saja dengan membuat gue menelan racun merkuri  batere alkaline….ngefek banget bikin gue uring-uringan selama seminggu….dan sekarang setelah gue bisa sembuh dari racun merkuri datang lagi racun ikan buntal di campur sama racun bisa cobra yang terkandung dalam pertanyaan “KERJA DIMANA SEKARANG?”

Kalo sudah kayak gini biasanya media internet yang menjadi tempat pelarian gue…Mo Fesbuk lah, twitter, yahoo, blog, dll pokoknya bakal jadi tempat pelampiasan gue. Gue sempat berpikir kalo gue mau jadi pengamat sosial media aja, kayaknya profesi ini lumayan menjanjikan….Tapi gue langsung mengundurkan diri di hari pertama gue bekerja karena melihat time line di twitter dan beranda facebook dari teman-teman gue yang kurang lebih isinya begini :
 
      “@office…meeting bareng bos”

      “gak sabar nunggu tanggal muda”

      “Happy lunch bareng teman-teman kantor”

Hastag #galau pun menjadi trending topic dalam time line kehidupan gue (alaaaahhh lebaayyyy….:p)…

Setelah berhenti dari profesi pengamat sosial media gue berencana menjadi pengamat musik aja berhubung jam terbang gue sebagai penonton acara musik pagi udah jauh melebihi jam terbangnya Benz Leo….Tapi gue kembali mengundurkan diri karena melihat video klipnya Slank yang berjudul Jurus Tandur yang ada liriknya “KERJA…KERJAA…AYO KITA KERJAAAA”….T.T. 

Berhubung gue gagal menjadi pengamat sosial media maupun pengamat musik, sekarang  gue berniat menjadi pegawai bank….Alaaaahhhhh ribet….gini..gini…sebenarnya gue cuma mau cerita tentang pengalaman apes gue beberapa minggu yang lalu sewaktu gue wawancara di bank.

Begini ceritanya…….JREEEENGGG…..JREEEENGGG….JREEEEEENGGGGGG……

Hari itu suasana tampak suram, matahari seakan enggan membagi sinarnya…burung kutilang yang dulu cerewet pun kini membisu….
 *Bahasanya kok kayaknya nggak enak yah?...OK deh gue ganti…. 

Hari itu adalah hari terburuk gue sebagai calon karyawan berpengalaman yang sudah malang melintang dalam dunia nganggur….*that’s better right?PUASS??PUASS??

Kemarennya gue dapet telpon dari salah satu bank di Indonesia  yang sudah bisa mandi sendiri. Mbak-mbak yang telpon bilang kalo gue di panggil walk interview (wawancara sambil jalan) besok jam 8 pagi di kantor bank tersebut.

Malemnya gue langsung bikin persiapan kecil-kecilan seperti masuk ke websitenya bank tersebut buat cari-cari info sebagai pegangan, sampai persiapan baju apa yang akan gue pakai besok. Pokoknya semua rencana sudah tersusun mulai dari A sampai Z. Guepun tertidur dengan pulas.

Elo pasti mikir gue bangunnya telat?

Enggak. Gue bangunnya jam 5 pagi. Masih banyak waktu untuk berleha-leha di depan tv…

Gue keluar rumah jam 7.15. Dengan kecepatan rata-rata 60km/jam motor gue, dapat di prediksi gue bisa sampai disana sekitar jam 7.45 (masih ada waktu untuk ngecek persiapan). Tapi baru aja motor gue jalan 5 meter gue mendengar bunyi “PRAAAKKK”… Entah kenapa celana gue robek disaat-saat ‘manis’ seperti ini…



Gue panik dan langsung balik rumah. Untung aja didekat rumah ada tukang jahit, namanya ci mila. Gue ganti celana gue yang robek dengan celana bola, kemudian langsung pergi ke rumah ci mila tanpa mengganti kemeja dengan masih memakai helm dan pantofel (jangan bayangkan penampilan gue saat itu)…

Jam 7.45 celana gue berhasil dijahit. Waktu yang dihabiskan untuk menjahit hanya sepuluh menit, dua puluh menit lainnya digunakan untuk membangunkan tukang jahitnya…

Jam 8.30 gue akhirnya sampai. Gue masuk ke dalam ruang wawancara sambil diiringi tatapan jengkel oleh satpam yang pake arloji mengkilap. Di dalam ternyata sudah ada sekitar 40an orang yang mau di interview. Karena datangnya paling akhir gue pun isi absennya paling akhir dan otomatis akan mendapat giliran wawancara paling akhir.

Selagi menunggu giliran gue mendapat telepon lagi untuk panggilan test, kali ini dari bank yang juga sudah bisa mandi sendiri tetapi yang berbasis syari’ah. Katanya gue harus ikut test tertulis jam 3 sore sebentar di kantornya. Gue ngeliat jam. Jam 9.30. Rencana pun sudah kembali tersusun di kepala gue… ah paling lama jam 1 siang gue udah kelar sama urusan yang disini. Istirahat sebentar, kemudian lanjut untuk test yang lain tersebut.
Rencana gue jarang terlaksana…udah hampir jam 12.30 siang nama gue belum juga dipanggil…malahan kata satpamnya peserta wawancara yang masih tersisa disuruh cari makan siang dulu kemudian kembali lagi jam satu teng.

* BERSAMBUNG (Biar kaya yang di sinetron-sinetron)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar