Hi, guys...
Jadi gini, postingan ini saya buat dalam rangka mengikuti lomba blogging yang di selenggarakan oleh Kawanua Blogger (@BloggerManado) bekerjasama dengan @TelkomselManado sebagai bentuk dukungan terhadap program “Gerakan Anti Mabuk” yang di gagas oleh Polda Sulut, dengan tema “brenti jo bagate”. Sebuah jargon berbahasa Manado yang kurang lebih artinya ayo berhenti minum minuman keras.
Selain karena hadiahnya yang menggiurkan, sebagai generasi muda saya merasa tergerak (*beuh) untuk ikut menulis kampanye “brenti jo bagate” ini dengan harapan setidaknya tulisan kecil saya ini bisa menjadi bagian dari gerakan besar yang di laksanakan oleh @bloggermanado dan @TelkomselManado ini untuk mewujudkan generasi muda Sulawesi utara yang bebas minuman keras. *kemudian daun-daun berguguran*
Miras dan akibatnya
Selain karena hadiahnya yang menggiurkan, sebagai generasi muda saya merasa tergerak (*beuh) untuk ikut menulis kampanye “brenti jo bagate” ini dengan harapan setidaknya tulisan kecil saya ini bisa menjadi bagian dari gerakan besar yang di laksanakan oleh @bloggermanado dan @TelkomselManado ini untuk mewujudkan generasi muda Sulawesi utara yang bebas minuman keras. *kemudian daun-daun berguguran*
Miras dan akibatnya
Waktu masih anak-anak, fungsi dari alkohol yang saya tahu adalah untuk membersihkan radio tape (*radio tape? ketauan banget yah angkatannya) yang suaranya sudah mulai fales menjadi bersih kembali, tapi hal itu berlaku sebaliknya bagi suara anak-anak muda di komplek yang malah jadi fales dan ngaco jika menenggak alkohol. Belakangan saya tahu jika ternyata alkohol yang terkandung di dalam minuman keras itu mengandung zat-zat berbahaya yang dapat mengganggu sistem syaraf manusia.
Menurut yang saya baca di Wikipedia, minuman keras mengandung etanol yang merupakan bahan psikoaktif yang menyebabkan penurunan kesadaran terhadap penggunanya. Jika dikonsumsi berlebihan minuman beralkohol dapat menimbulkan gangguan mental organik (GMO) yaitu gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan dan berperilaku. Parahnya alkohol ini juga mengandung zat adiktif yang akan menimbulkan ketergantungan yang menyebabkan pengguna sulit berhenti mengkonsumsinya (*so, buat yang belum pernah mengkonsumsinya jangan sekali-kali tergoda untuk mencoba ya!). Nah apa akibatnya jika miras ini dikonsumsi dalam jangka panjang?, penggunanya akan mengalami kerusakan pada organ-organ vital seperti otak dan hati serta dapat melumpuhkan sistem kekebalan tubuh yang akan membuat penggunanya jauh lebih rentan terhadap virus termasuk HIV.
Seakan ‘belum puas’ dengan kandungan serta efek negatif dari miras di atas, dalam mengkonsumsi miras para alkoholik kronis cenderung menambahkan campuran-campuran semacam minuman berenergi instant, soft drink, bahkan campuran-campuran berbahaya seperti lotion anti nyamuk, shampo, dll. Sesuatu yang sangat berbahaya tentunya jika tidak dibekali dengan adanya pengetahuan mengenai zat yang terkandung dalam campuran tersebut.
Sebuah realita yang biasa kita saksikan di Sulawesi Utara khususnya di Manado, dimana para pemabuk dengan minuman andalan mereka ‘cap tikus’ cenderung mengkonsumsi cap tikus tersebut dengan campuran-campuran lainnya. Katanya sih “kurang sreg kalo cap tikus to’ (hanya cap tikus)”.
Saya ingat waktu masih SD, ketika sedang main saya di suruh beli shampoo oleh om-om yang lagi nongkrong di lingkungan tempat tinggal saya. Saya sempat heran karena anehnya om yang menyuruh saya membeli shampo tersebut kepalanya botak. Saya sih berpikir “ah, mungkin untuk istrinya keramas kali”. Tapi ternyata shampoo yang saya beli tersebut akan dipakai untuk dijadikan campuran cap tikus yang sedang di konsumsi oleh mereka. GILA. Ternyata di balik penampilan sangarnya, om-om ini bermasalah dengan ketombe dalam ginjal dan lambung mereka :D. #pemikiranluguanakSD.
*oke fokus*. Nah, kebayang kan gimana fatalnya jika ginjal dan lambung kita menyerap bahan berbahaya seperti di atas?. Nggak hanya akan menyebabkan gangguan mental organik lagi tapi bisa berujung pada kematian penggunanya. Tapi yah yang namanya alkoholik biasanya tidak terlalu peduli dan berpikir panjang dengan masalah tersebut. Yang penting ASIK coyy!!!.
*oke fokus*. Nah, kebayang kan gimana fatalnya jika ginjal dan lambung kita menyerap bahan berbahaya seperti di atas?. Nggak hanya akan menyebabkan gangguan mental organik lagi tapi bisa berujung pada kematian penggunanya. Tapi yah yang namanya alkoholik biasanya tidak terlalu peduli dan berpikir panjang dengan masalah tersebut. Yang penting ASIK coyy!!!.
Beberapa kasus kecelakaan dan kriminal
Selain berbahaya bagi diri sendiri, konsumsi miras juga akan berbahaya bagi orang lain. Masih menurut Wikipedia, mereka yang terkena GMO biasanya akan mengalami perubahan perilaku seperti misalnya ingin berkelahi atau melakukan tindakan kekerasan lainnya, tidak mampu menilai realitas, dan terganggu fungsi sosialnya. Selain itu gangguan psikologis lainnya dari pengguna adalah mudah tersinggung, bicara ngawur dan yang paling berbahaya adalah kehilangan konsentrasi.
Kehilangan konsentrasi ini sangat berbahaya bagi mereka yang mengkonsumsi miras kemudian malah membawa kendaraan. Masih ingat dong kejadian tugu tani yang merenggut sembilan nyawa pejalan kaki?. Hal tersebut disebabkan oleh sang pengemudi dalam keadaan mabuk miras dan narkoba sehingga membuat konsentrasinya menurun. Kejadian tersebut membuat geram pihak keluarga serta masyarakat ramai, yang menyebabkan sang pengendara maut Afriani mendekam dalam penjara.
Awal Agustus ini kita juga di kagetkan dengan kasus polisi mabuk yang menembak mati warga. Kasus yang terjadi di Cirebon, Jawa Barat yang menewaskan Agus Waryo ini diakibatkan oleh lalainya oknum polisi berinisial SJ yang sudah terpengaruh dengan miniuman keras alias mabuk. Sangat di sayangkan memang.
Berikut beberapa kasus kecelakaan dan kriminal yang diakibatkan oleh miras :
Alasan mengkonsumsi miras
Nah mengingat banyaknya kerugian yang diakibatkan oleh miras ini, lantas apasih yang menyebabkan orang mengkonsumsi minuman keras???. Menurut survey kecil-kecilan yang saya lakukan di lingkungan terdekat saya, setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan seseorang mengkonsumsi minuman keras.
Pergaulan
Jupen memiliki bakat dalam bermain gitar, dia kemudian bergabung dengan band ‘The Botol Edans’ yang di bentuk oleh teman-teman SMAnya. Sehabis latihan teman-temannya pesta miras di dalam studio, mereka kemudian mengajak Jupen untuk ikut dalam pesta tersebut.
“Lo udah nggak ngehargain kita pen, lo juga sudah mengkhianati filosofi band kita ‘The Botol Edans’. Kalo lo nggak mau minum, lebih baik lo keluar dari band ini”
“Iya, lebih baik si Jupen di keluarin, dari pada band kita namanya di ganti jadi ‘The Mangkuk Cendols’ ”.
Jupen bingung, dia pun lari ke hutan lalu ke pantai. Setelah bersemedi cukup lama di sana, Jupen akhirnya memutuskan untuk jadi pemabuk. Jupen yang dulunya rajin ibadah, sekarang jadi rajin mabuk. Teman-temannya pun menyambut gembira perubahan Jupen. Mereka kemudian hidup ‘bahagia’ selamanya.
“Pen, giliran lo sekarang. Nih minum!”
“E..eh, sory gue ga biasa minum gituan. Biasanya juga es cendol”
“E..eh, sory gue ga biasa minum gituan. Biasanya juga es cendol”
“Lo udah nggak ngehargain kita pen, lo juga sudah mengkhianati filosofi band kita ‘The Botol Edans’. Kalo lo nggak mau minum, lebih baik lo keluar dari band ini”
“Iya, lebih baik si Jupen di keluarin, dari pada band kita namanya di ganti jadi ‘The Mangkuk Cendols’ ”.
Fenomena di atas merupakan salah satu penyebab utama yang menyebabkan seseorang tergoda untuk mengkonsumsi miras (khususnya para abg yang masih labil). Usia 14-20 tahun adalah usia dimana pengaruh seorang teman lebih sakti dari sugesti hipnotisnya Romi Rafael. So...peran orang tua sangat diperlukan dalam mengawasi pergaulan para ababil ini.
Nah buat adek-adek *uhuk* yang sedang menikmati indahnya masa geng-gengan di sekolah, ilustrasi diatas adalah bentuk solidaritas yang salah dalam bergaul. Punya banyak teman adalah hal yang baik, tapi bukan berarti kita harus mengikuti arus. Yang terpenting adalah pembawaan diri yang baik dan pendirian yang teguh dalam bergaul yang akan membuat kita ‘eksis’, ‘gaul’, dan punya banyak teman tanpa harus menerima efek negatif dari pergaulan. *kerasukan Kak Seto*
"To be yourself in a world that constantly trying to make you something else is the greatest accomplishment"
Menambah rasa percaya diri-Ralph Waldo Emerson-
Selama lima tahun Jupen memendam rasa cinta terhadap Susi. Jupen minder karena Susi cantik, wangi, serta anak orang kaya sementara Jupen hanya anak kost yang kerempeng, bau dan banyak kutil. Jupen akhirnya memutuskan untuk menyatakan perasaannya terhadap Susi, tapi karena minder Jupen terlebih dahulu mengkonsumsi ‘cap tikus’ sebelum beraksi.
“Tleh, mo pancing re dulu” Batin Jupen. *subtitle dijual terpisah :p*
Dengan modal uang pinjaman dari Edi, Jupen membeli sebotol cap tikus yang dengan mudah ia dapatkan dari penjual cap tikus di kampungnya kemudian menenggaknya di kost. Dalam sensasi fly yang disebabkan oleh cap tikus dia membayangkan dirinya berbadan atletis, tampan, dan anak dari Abu Rizal Bakrie. Jupen merasa lebih percaya diri untuk tampil di hadapan Susi. Dengan motor hasil minjem dari Budi secepat kilat Jupen langsung muncul di hadapan Susi, tapi karena terlalu banyak minum Jupen muntah di bajunya Susi sebelum sempat mengucapkan I Love You.
Buat sebagian orang yang merasa rendah diri, alkohol merupakan obat yang paling mujarab. Dengan mabuk mereka merasa lebih berani dan merasa lebih punya kemampuan dalam melakukan sesuatu. Seakan-akan jika tidak mengkonsumsi alkohol, mereka tidak akan pernah bisa melakukan hal tersebut.
“If you have the guts to be yourself, other people will pay your price”
-John Updike-
Galau
Minuman keras seringkali dijadikan pelarian yang sempurna disaat galau. Baik itu galau asmara, galau finansial, galau pekerjaan, galau rumahtangga dan berbagai macam bentuk galau lainnya. Miras mampu membuat seseorang yang sedang galau melupakan sejenak kegalauan yang dihadapinya. Seperti Jupen yang sedang galau asmara. Ceritanya Jupen lagi suka sama Susi, tapi ternyata Susi suka sama Edi dan parahnya si Edi justru suka sama Jupen. Jupen galau. Diapun menghabiskan malam dengan mengkonsumsi miras.
Miras tidak akan menyelesaikan masalah yang di hadapi. Masalah akan tetap ada jika kita sendiri tidak menyelesaikannya. Tuhan adalah tempat terbaik untuk mencurahkan segala permasalahan yang kita hadapi. Khusus buat teman-teman yang muslim, Sholat adalah obat galau yang paling ampuh. *kerasukan Ustadz Solmed*
“...for without doubt in the remembrance of Allah do hearts find statisfaction”
-Al Quran 13:28-
Brenti jo ba gate!
Minuman keras lebih banyak berdampak negatif yang merugikan, baik terhadap diri sendiri maupun untuk orang lain. Seperti apapun alasannya, mengkonsumsi miras tidak bisa di jadikan suatu pembenaran. Oleh karena itu saya ingin mengajak kita semua khususnya para generasi muda untuk sama-sama mengkampanyekan gerakan brenti jo bagate ini khususnya untuk diri kita masing-masing.
“Brenti jo bagate dari cukup jo tamang laeng yang jadi korban,Brenti jo bagate dari kita sayang kita pe diri.”
-Jupen, pemabuk insaf-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar