Minggu, 20 Mei 2012

Tribute to Ektaners '07 : "Time Goes By..."

Jika berumur panjang, menjadi tua adalah mutlak bagi setiap manusia. Gue sering membayangkan bagaimana kira-kira kehidupan gue 30 tahun mendatang. Apakah gue akhirnya bisa kenalan dan menikah dengan Anissa Chibi? akankah Bubu akhirnya melamar Syahrini? apakah Del piero masih bermain bola? dan bagaimana kira-kira wajah-wajah imut di tahun 2012 ini,...


... akan termakan usia di tahun 2042 nanti?

Mari kita berimajinasi apa yang akan terjadi di 2042 nanti :p



 
Integritas, loyalitas, dan kejujuran yang selalu di junjung tinggi membuat karir kakek yang memulai debut dalam dunia perbankan sejak tahun 2012 di Bank Muamamat ini menanjak pesat. Beliau terpilih sebagai karyawan terbaik Bank Muamamat pada tahun 2020 kemudian melanjutkan kiprah suksesnya sebagai Direktur bisnis periode 2028-2029. Kepemimpinannya turut berperan serta membawa asset Bank Muamamat meningkat hingga mencapai Rp. 60 Triliun pada tahun tersebut. Setelah pensiun pada tahun 2036 tidak membuatnya berhenti berkarir, beliau pindah ke Singapore dan menjadi konsultan bisnis yang tersohor hingga saat ini.



Berangkat dari hobi membaca dan mencintai buku membuatnya menjadi pustakawan Indonesia yang terkenal di Luar Negeri. Penulis buku “Peranan Ekonomi Pertanian Indonesia” ini menyelesaikan pendidikan S2-nya di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2017 dan pada tahun 2026 mendapatkan gelar Doctor dari Wagenigen University Netherland. Saat ini masih aktif sebagai dosen senior di IPB sekaligus sebagai kepala perpustakaan pusat IPB. Seorang teman pernah bertanya ‘Kenapa anda bisa betah berjam-jam di perpustakaan dengan membaca buku?’ beliau menjawab dengan senyum terkembang ‘Buku adalah soko guru peradaban’.



Berkarir selama lima tahun dalam dunia birokrasi membuatnya jenuh dan merasa kebebasan serta kretifitasnya terkekang. Tahun 2017 ia memutuskan berhenti  menjadi abdi Negara dan merintis usahatani padi dan jagung di Kotamobagu bersama rekannya Walis. Tahun 2027 produk beras ‘Super Gobson’ miliknya berhasil merajai pasar Asia Tenggara. Seakan belum puas, pada tahun 2030 beliau mulai merambah bisnis kayu di Kalimantan dan bisnis property di Bali dan Maladewa. Saat ini beliau dikenal sebagai pengusaha yang disegani di Indonesia.

Makin tua makin jadi. Kata-kata tersebut pantas disematkan padanya. Sempat berkarir selama sepuluh tahun dalam dunia perbankan, beliau memutuskan berhenti dan mengambil jalur politik. Saat usia mencapai kepala lima beliau justru mencapai puncak karirnya dalam dunia politik. Beliau menjabat sebagai walikota Manado tahun 2039 sampai sekarang. Berkat kemampuan manajerial skill yang luar biasa yang dipupuk sedari masa kuliah, hanya dalam jangka waktu tiga tahun beliau mampu merealisasikan dan mensukseskan program yang sempat digadang-gadangkan dari tahun 2010 lalu yaitu Manado Kota Pariwisata Dunia. Berkat tangan dinginnya beliau berhasil meningkatkan PDRB Manado melalui sektor pariwisata dan sektor ‘jasa’ (hanya segelintir orang yg paham mengenai sektor ‘jasa’ ini. Oy toh Di? :D).
 

Setelah pensiun dari sebuah perusahaan multinasional, dia akhirnya mendapatkan masa tua impiannya. Tinggal di sebuah rumah kecil di pesisir pantai Banda Neira bersama istri tercinta. Beternak ayam di pagi hari, menghabiskan waktu siang mendengar suara ombak di sebuah pendopo belakang rumah yang menghadap ke laut, memancing di sore hari, dan duduk di dekat perapian sambil membaca buku dan mendengar musik jadul 80an di malam hari menjadi aktifitas yang sangat dinikmati olehnya. Cita-citanya sederhana, hidup sederhana dan mati lebih dulu dari istrinya.

Sekali-sekali mengunjungi cucunya yang berada di Manado sambil membawa film jadul untuk di tonton bersama. Cucunya pernah bertanya sewaktu menonton film ‘2012’ bersama sang kakek. “Is that true grandpa?”. “Of course. I survived that”. “Cool”. Memasuki usianya yang ke-52 dengan tetap suka bercanda dan tetap suka menulis tulisan absurd seperti yang kalian baca sekarang. :p


Ok, kayaknya sampai di sini dulu imajinasi absurd gue...buat teman-teman yang mau request di bikinin kisah 30 tahun yang akan datang comment dah...hehehe.

Oh iya, buat yang mau lihat gmn keadaan Banda Neira tempat gue di tahun 2042 (hehe) nih...

 Lukisan Josias Cornelis Rappard



Tidak ada komentar:

Posting Komentar